Simalungun, mediaberantaskriminal.com – Pemerintahan Nagori Dolok Sinumbah, Kecamatan Huta Bayu Raja, Kabupaten Simalungun, Provinsi Sumatera utara. Pangulu Nagori Muhammad Rijal Panjaitan, S.H., Sekretaris Nagori Edy Purnawan. APBDes Dolok Sinumbah tahun 2025 sebesar Rp. 1.272. 210.236, bersumber Pendapatan Asli Nagori Rp. 10.624.750. Dana Desa Rp. 840.948.000. Alokasi Dana Desa Rp. 387.383.543. Bagi hasil pajak dan retribusi daerah sebesar Rp. 33.253.943.
Nagori Dolok Sinumbah terdiri dari 5 Huta/Dusun, empat Huta/ Dusun letaknya diwilayah PT.Perkebunan Nusantara (PTPN) IV, dan satu Huta/Dusun wilayah diperkampungan. Jumlah Kepala Keluarga di Nagori Dolok Sinumbah bekisar 657/KK, mayoritas penduduk bekerja sebagai karyawan PTPN IV.
Menjadi sorotan awak media dan tim penggunaan Dana Desa tahun 2024 dan 2025.
Dana Desa tahun 2024 anggaran program ketahanan pangan (hanpang) menelan anggaran Rp.139.600.000, dan anggaran internet sebesar Rp. 24.000.000.
Dana Desa tahun 2025 anggaran program bidang penyelenggaraan posyandu (Balita, Bumil, Lansia dan PMT) sebesar Rp.216.536.000, penyuluhan dan pelatihan pendidikan bagi masyarakat Rp.58.400.000, serta pengembangan pariwisata tingkat desa sebesar Rp. 10.624.750.
Edy Purnawan Sekretaris Nagori diaula ruangan kerjanya, Kamis (25/09/2025) bersama awak media dan tim dalam penuturannya.
Program ketahanan pangan (hanpang) tahun 2024 anggaran sebesar Rp.139.600.000 untuk belanja pengadaan kambing jenis domba sebanyak 70 ekor terdiri 66 ekor kambing domba betina (induk), 4 ekor kambing pejantan.
Harga satuan kambing betina (induk) rata-rata 1 ekor Rp.2.500.000 dan harga terendah ada yang 1 ekor sebesar Rp 1.700.000, untuk kambing domba pejantan rata-rata 1 ekor Rp.5.000.000.
Kambing sejumlah 70 ekor saat ini dibudidayakan untuk dikembangkan jumlahnya, sampai jumlah kambing mencukupi dibagikan kepada seluruh warga sejumlah 657 KK, jika hari ini dibagikan kepada warga, yang hanya sejumlah 70 ekor maka tidak mencukupi sehingga tidak ada pemerataan.
Kambing domba sebanyak 70 ekor, sekarang ini ditempatkan dalam lokasi kandang diarea satu lokasi. Pemeliharaan kambing diserahkan kepada 3 orang warga, dengan pola mendapatkan bagi hasilnya. Untuk setiap orang pemelihara mendapatkan 3 ekor induk, jika ketiga ekor induknya melahirkan, maka anak kambing tersebut menjadi hasil miliknya, masing – masing pemelihara mendapatkan jatah hasil dari 3 ekor induk kambing,” jelasnya.
Dana internet Rp.24.000.000/tahun.
Pengelolaan pembayaran internet sebesar Rp. 24 juta dibayarkan kepada Direktur Badan usaha milik Nagori (BumNag), BumNag kerjasama dengan Indihome.
Program pariwisata desa anggaran sebesar Rp. 10.624.750 disalurkan untuk tempat wisata danau di Nagori.
Untuk lebih rincinya, konfirmasi saja nanti kepada Pangulu, dan internet kepada Direktur BumNag,” ujar Edy Purnawan.
Robert Simanjuntak, S.H. dari LPPNRI: setelah mendengarkan pemaparan dari Edy Purnawan (SekNag), perlunya pihak Aparat Penegak Hukum (APH) untuk mendalami program pelaksanaan kegiatan penggunaan Dana Desa Dolok Sinumbah, termasuk diantaranya satuan harga pembelian Kambing, yang diduga cukup mahal, jika dibandingkan dengan harga pasar, juga kegiatan lainnya termasuk penggunaan harga internet yang melalui Direktur BumNag, dan lainnya sesuai papan informasi.
Menurut Robert, Harga 1 ekor induk kambing jenis domba, Rp.1.700.000/ ekor sudah cukup tinggi, juga dengan kambing jantan 1 ekor mencapai Rp. 5 juta/ekor juga cukup tinggi,” ungkap Robert.
Reporter : Poltak Simanjuntak
Editor : Her/red
More Stories
Guna Mempererat Silaturahmi dan Komunikasi dengan PPK Kecamatan Barumun Baru, Ny. Mahzalena Putra Mahkota Alam Hasibuan Menghadiri Acara Arisan Bulanan
APH dan Pemerintah di Kota Batam Tidak Mampu Menindak Tegas, Masyarakat Mengeluh: Penambangan Pasir Ilegal di Kampung Jabi “Dikhawatirkan Berdampak Buruk Terhadap Lingkungan”
Pertamina Diminta Cabut Izin..!!! SPBU Balimbingan Diduga Jual BBM ke Jerigen Tepat di Dekat Polsek Tanah Jawa