Sabtu , 15-November-2025

Warga Protes Pemasangan Smart Parking di Depan Auditorium Untan, Nilai Menghambat Akses Jalan Umum

Pontianak, mediaberantaskriminal.com – Polemik muncul di lingkungan Universitas Tanjungpura (Untan) Pontianak setelah warga sekitar melayangkan protes terhadap pemasangan sistem Smart Parking di Jalan Muhammad Isya, tepat di jalur depan Auditorium Untan. Warga menilai kebijakan tersebut menyulitkan mobilitas masyarakat, khususnya mereka yang selama ini memanfaatkan jalan tersebut sebagai jalur pintasan.

Menurut warga, pintu masuk dan keluar Smart Parking kini hanya satu arah. Pintu masuk berada di Jalan Daya Nasional, sedangkan pintu keluar mengarah ke Jalan Tanjung Sari. Kondisi ini, kata mereka, menambah kerumitan lalu lintas lokal.

“Pemasangan Smart Parking ini menyulitkan warga Jalan Tanjung Sari, Jalan Media, dan Jalan Tanjung Harapan. Padahal Jalan Muhammad Isya selama ini menjadi akses pintasan yang memudahkan warga sekitar,” ujar (Acu)salah seorang warga, Kamis (14/08/2025) siang.

(Acu) menilai, jika Untan tetap memaksakan penerapan Smart Parking, sebaiknya gate dan pos pembayaran ditempatkan di area paving block dalam lingkungan kampus, bukan di badan jalan yang menjadi akses umum.

“Pihak Untan sebaiknya tidak hanya berorientasi pada pemasukan. Tolong juga perhatikan kepentingan masyarakat yang sudah lama menggunakan jalan ini,” tegasnya.

Keberatan warga tidak hanya disampaikan secara lisan. Pengurus RT 003/RW 008, Kelurahan Bansir Laut, Kecamatan Pontianak Tenggara, mengirimkan surat resmi penolakan kepada pihak Untan pada 11 Agustus 2025. Surat tersebut ditandatangani sedikitnya 30 warga sebagai bentuk dukungan, dan ditembuskan kepada Rektor Untan, Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), Camat Pontianak Tenggara, hingga Lurah Bansir Laut.

Ketua RT 003/RW 008, menjelaskan bahwa pemasangan Smart Parking dilakukan tanpa sosialisasi kepada masyarakat setempat. Dalam surat itu, warga juga mengajukan empat poin masukan kepada Wakil Rektor IV Untan Pontianak dan vendor pelaksana, PT Hipotesa Natara Nusa.

Empat poin tersebut meliputi:

Mengubah akses menjadi dua jalur agar warga Tanjung Sari tetap dapat menuju masjid dan fasilitas publik.

Membuat jalur khusus dari Jalan Tanjung Sari menuju Masjid Almuhtadin di belakang Auditorium Untan.

Memberikan kartu akses gratis bagi warga lokal.

Membuat pernyataan tertulis yang diketahui RT, RW, dan Lurah, disertai saksi dan cap basah, untuk jalur masuk dari Jalan Tanjung Sari.

“Banyak warga lain, termasuk di Jalan Media dan Jalan Tanjung Harapan, yang juga menolak. Hanya saja belum semua tercatat dalam surat ini,” kata warga yang enggan di sebut nama nya.

Upaya konfirmasi kepada Rektor Untan, Garuda Wiko, telah dilakukan oleh media ini melalui pesan WhatsApp, namun hingga berita ini diterbitkan, belum ada jawaban resmi.

Pemasangan Smart Parking di kawasan perguruan tinggi kerap menjadi sorotan publik ketika berdampak langsung pada akses jalan umum. Warga berharap Untan mempertimbangkan kembali desain dan lokasi pemasangan gate agar tidak menimbulkan friksi dengan masyarakat sekitar.

Reporter : M. Supandi
Editor : Hengky

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

About Author