2 Raja-Raja 7:1-2, 18-20,
Lalu berkatalah Elisa: “Dengarlah firman TUHAN. Beginilah firman TUHAN: Besok kira-kira waktu ini sesukat tepung yang terbaik akan berharga sesyikal dan dua sukat jelai akan berharga sesyikal di pintu gerbang Samaria.
Tetapi perwira, yang menjadi ajudan raja, menjawab abdi Allah, katanya: “Sekalipun TUHAN membuat tingkap-tingkap di langit, masakan hal itu mungkin terjadi?” Jawab abdi Allah: “Sesungguhnya, engkau akan melihatnya dengan matamu sendiri, tetapi tidak akan makan apa-apa dari padanya.”
Dan terjadi juga seperti yang dikatakan abdi Allah itu kepada raja: “Dua sukat jelai akan berharga sesyikal dan sesukat tepung yang terbaik akan berharga sesyikal, besok kira-kira waktu ini di pintu gerbang Samaria.
Pada waktu itu si perwira menjawab abdi Allah itu: “Sekalipun TUHAN membuat tingkap-tingkap di langit, masakan hal itu mungkin terjadi?”, tetapi Elisa berkata: “Sesungguhnya engkau akan melihatnya dengan matamu sendiri, tetapi tidak akan makan apa-apa dari padanya.”
Demikianlah terjadi kepada orang itu: Rakyat menginjak-injak dia di pintu gerbang, lalu matilah ia.
Kata mujizat, diterjemahkan secara mudah, adalah perbuatan tangan Tuhan yang ajaib.
Misalnya Saudara divonis dokter mengalami kanker, tapi oleh mujizat Allah disembuhkan, itu adalah perbuatan tangan Allah sendiri, bukan perbuatan tangan manusia.
Pagi ini kita akan mengalami, menikmati, rahasia mengalami mujizat. Memang iblis bisa memberi kekayaan, keberhasilan, tapi ujung-ujungnya pasti ada tuntutannya. Iblis bisa membuat dagang kita laris, tapi ada tumbalnya.
Tapi yang namanya mujizat adalah perbuatan tangan Allah yang ajaib, tanpa reserve! Yohanes 10:10 berkata pencuri datang hanya untuk mencuri, membunuh, dan membinasakan, tapi Yesus datang agar domba-domba-Nya mempunyai hidup dan mempunyainya dalam kelimpahan!
Masihkah ada mujizat di zaman modern ini? Tuhan cetak dokter banyak, apotek banyak, obat2an farmasi, jenisnya pun banyak.
Jadi, masih adakah mujizat itu? Sebab banyak orang kecewa hari-hari ini. Aku sudah ibadah setia, tapi kenapa Tuhan tidak lakukan mujizat? Aku pelayan Tuhan tapi kenapa mujizat tidak terjadi? Aku bayar persepuluhan, persembahan, tapi kenapa aku tidak alami mujizat?
Kita akan melihat sebuah kisah yang dialami Samaria ketika Benhadad, raja orang Aram, datang mengepung. Elisa menyampaikan firman: “Besok kira-kira waktu ini sesukat tepung yang terbaik akan berharga sesyikal dan dua sukat jelai akan berharga sesyikal di pintu gerbang Samaria.”
Kalau kita membaca 2 Raja 6:24, kita lihat bagaimana Raja Aram mengepung benteng Samaria dan itu adalah peperangan yang tidak face-to-face, tapi pengepungan yang tanpa batas. Orang tidak bisa masuk dan keluar, persediaan makanan lama-lama habis sehingga kelaparan terjadi di negeri Samaria itu.
Inflasi besar pun terjadi, ada uang tapi tidak ada barang. Negeri kita sedang mengalami inflasi, di mana uang sudah tidak ada artinya. Kalau 5-6 bulan lalu beli cabai Rp 1000,- masih bisa, sekarang sudah tidak bisa lagi.
Tapi toh masih ada barangnya. Masalahnya, yang dialami Samaria ini ada uang tapi tidak ada barangnya.
Elisa disuruh Tuhan untuk menyampaikan pesan, sesukat tepung yang terbaik akan berharga sesyikal. Satu syikal itu sekitar 11,4 gram timbangan uang perak.
Satu sukat itu kurang lebih 12 liter. Waktu Elisa menyampaikan itu, barangnya tidak ada, bahkan tepung jelai pun tidak ada.
Sekarang bagaimana caranya agar kita mengalami mujizat itu?
Rahasia mengalami mujizat
Jangan tinggalkan Tuhan
2 Raja 3:1-3, Yoram, anak Ahab, menjadi raja di Samaria atas Israel dalam tahun kedelapan belas zaman Yosafat, raja Yehuda, dan ia memerintah dua belas tahun lamanya.
Ia melakukan apa yang jahat di mata TUHAN, tetapi bukan seperti ayahnya dan seperti ibunya: ia menjauhkan tugu berhala Baal yang didirikan ayahnya.
Namun demikian, ia masih berpaut kepada dosa Yerobeam bin Nebat yang mengakibatkan orang Israel berdosa pula; ia tidak menjauhinya.
Rahasia yang pertama agar kita mengalami mujizat adalah jangan tinggalkan Tuhan!
Akibat Raja Yoram meninggalkan Tuhan
Raja Yoram memerintah 12 tahun.
Dia memang tidak seperti ayahnya yang jahat, tapi dia masih terlibat dosa Yerobeam, dan akibatnya Tuhan mengizinkan Benhadad, raja Aram, mengepung dan menyebabkan kelaparan terjadi.
2 Raja 6:24-25, Sesudah itu Benhadad, raja Aram, menghimpunkan seluruh tentaranya, lalu maju mengepung Samaria.
Maka terjadilah kelaparan hebat di Samaria selama mereka mengepungnya, sehingga sebuah kepala keledai berharga delapan puluh syikal perak dan seperempat kab tahi merpati berharga lima syikal perak.
Dalam Imamat 11:1-4, kerbau boleh dimakan, tapi keledai itu haram.
Kelaparan ini sampai-sampai mengakibatkan barang yang haram terpaksa dimakan.
Satu keledai harganya 80 syikal, padahal biasanya tidak dimakan karena diharamkan.
Bangsa Israel adalah bangsa yang sangat taat terhadap agama.
Tapi itulah dampak dari Raja Yoram meninggalkan Tuhan, sehingga bangsa Samaria makan makanan yang diharamkan oleh Tuhan. Nilai 80 syikal berarti hampir 91 gram uang perak.
Bukan itu saja, tapi seperempat kab tahi merpati berharga lima syikal perak. Ini kurang lebih setengah liter tahi merpati.
Dalam sebuah literatur, saya mendapati bahwa ternyata tahi merpati juga dimakan.
Semenderita-menderitanya bangsa kita, belum pernah sampai makan tahi merpati.
Tidak terbayangkan, akibat Yoram meninggalkan Tuhan: pengepungan Benhadad yang tak terbatas, membuat tahi burung merpati dimakan. Luar biasa.
Dan bukan cuma dua itu saja, lebih lanjut lagi, dalam 2 Raja 6:26-29, Suatu kali ketika raja Israel berjalan di atas tembok, datanglah seorang perempuan mengadukan halnya kepada raja, sambil berseru: “Tolonglah, ya tuanku raja!”
Jawabnya: “Jika TUHAN tidak menolong engkau, dengan apakah aku dapat menolong engkau? Dengan hasil pengirikankah atau hasil pemerasan anggur?” Kemudian bertanyalah raja kepadanya: “Ada apa?”
Jawab perempuan itu: “Perempuan ini berkata kepadaku: Berilah anakmu laki-laki, supaya kita makan dia pada hari ini, dan besok akan kita makan anakku laki-laki.
Jadi kami memasak anakku dan memakan dia. Tetapi ketika aku berkata kepadanya pada hari berikutnya:
Berilah anakmu, supaya kita makan dia, maka perempuan ini menyembunyikan anaknya.”
Tidak hanya tahi merpati, tapi seorang ibu tega menyembelih anaknya untuk dimakan beramai-ramai. Tidak tahu dimasak apa, entah masak kecap, mungkin digoreng atau dibakar.
Bayangkan! Kelaparan yang begitu hebat, bukan hanya makan makanan yang haram, bukan hanya sampai makan tahi merpati, tapi anak sendiri dimasak dengan teganya dan dimakan beramai-ramai! Ini dampak meninggalkan Tuhan! Orang yang meninggalkan Tuhan tidak akan pernah mengalami mujizat.
Apa pun yang terjadi dalam hidup Anda, jangan sampai meninggalkan Tuhan! Firman Tuhan katakan dalam Yohanes 15:5b, sebab di luar Aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa.
Reporter: Poltak Simanjuntak
Editor: Her/red
More Stories
Bupati Labura,Lepas Keberangkatan 237 Jamaah Calon Haji. “Selamat Jalan Dhuyufurrahman”
Pembukaan MTQ ke XV dan FSQ ke XVI Labura di Kualuh Leidong, Bupati Sebagai Irup
Safari Ramadhan Dilakukan Pemkab Labura, Sebuah Tradisi Silaturahmi, dan Berbagi Keberkahan