Rabu , 12-November-2025

Presiden Prabowo Subianto Secara Resmi Menganugerahkan Gelar Pahlawan Nasional kepada Marsinah

Jakarta, mediaberantaskriminal.com – Marsinah, seorang buruh perempuan yang kini diangkat sebagai pahlawan nasional Indonesia atas perjuangannya menegakkan hak buruh dan keadilan sosial. Kisah Marsinah ini menjadi simbol perlawanan terhadap ketidakadilan, sekaligus bukti bahwa kepahlawanan bisa lahir dari rakyat biasa. Dari ruang pabrik sederhana, suara lantangnya kini menggema sebagai bagian penting dari sejarah perjuangan pekerja Indonesia.

Latar Belakang Hidup Marsinah

Marsinah lahir pada 10 April 1969 di Desa Nglundo, Kecamatan Sukomoro, Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur. Ia tumbuh dalam keluarga sederhana dan sejak muda telah bekerja keras membantu nenek serta bibinya berdagang makanan ringan untuk menambah penghasilan keluarga. Karena keterbatasan biaya, pendidikan Marsinah hanya sampai SMA. Hidupnya menggambarkan realita banyak buruh perempuan di Indonesia yang harus berjuang demi bertahan hidup.

Setelah mencoba peruntungan di berbagai kota besar, Marsinah bekerja di pabrik jam tangan PT Catur Putra Surya (CPS) di Porong, Sidoarjo, Jawa Timur. Di pabrik inilah ketegasan dan keberaniannya muncul. Ia dikenal vokal membela rekan-rekannya, terutama saat menghadapi kondisi kerja yang tidak adil dan upah rendah. Kepeduliannya menjadikannya salah satu tokoh penting di antara sesama buruh.

Perjuangan Menuntut Keadilan

Awal Mei 1993 menjadi momen bersejarah. Para pekerja di PT CPS melakukan aksi mogok kerja karena perusahaan tidak melaksanakan kenaikan upah sesuai surat edaran Gubernur Jawa Timur. Marsinah tampil sebagai juru bicara dalam menuntut hak-hak buruh. Ia memperjuangkan upah layak, hak berserikat, dan perlakuan adil bagi semua pekerja. Keberaniannya menghadapi tekanan dan ancaman menjadikannya simbol perjuangan buruh di masa itu.

Tragedi dan Kematian Marsinah

Namun perjuangan itu berakhir tragis. Pada 5 Mei 1993, Marsinah dinyatakan hilang setelah aksi mogok kerja. Tiga hari kemudian, pada 8 Mei 1993, jasadnya ditemukan di daerah Wilangan, Nganjuk, dengan tanda-tanda kekerasan. Kasus pembunuhan Marsinah menjadi simbol pelanggaran hak asasi manusia dan menyoroti kerasnya represi terhadap buruh di era tersebut. Hingga kini, peristiwa itu masih menjadi luka sejarah bangsa.

Pengakuan Sebagai Pahlawan Nasional

Setelah bertahun-tahun perjuangannya dikenang, pada 10 November 2025, Presiden Prabowo Subianto secara resmi menganugerahkan gelar Pahlawan Nasional kepada Marsinah di Istana Negara, Jakarta. Penghargaan ini diberikan sebagai pengakuan atas dedikasi dan pengorbanan Marsinah dalam memperjuangkan hak kaum buruh dan nilai keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

Makna dan Warisan Perjuangan Marsinah

Perjuangan Marsinah pahlawan nasional meninggalkan pesan moral dan sosial yang sangat kuat bagi bangsa Indonesia:

Simbol keberanian pekerja. Ia membuktikan bahwa dari kalangan buruh pun bisa muncul pejuang keadilan.

Perjuangan buruh perempuan, Marsinah menjadi teladan bagi perempuan yang ingin berperan aktif memperjuangkan haknya.

Pengingat sejarah. Kasus Marsinah menjadi pengingat agar kekerasan terhadap pekerja tidak terulang kembali.

Inspirasi lintas generasi

Semangatnya menumbuhkan kesadaran sosial dan solidaritas di kalangan pekerja muda masa kini.

Pelajaran yang Dapat Diambil

Dari kisah hidup dan perjuangan Marsinah pahlawan nasional, terdapat berbagai pelajaran berharga yang dapat menjadi refleksi bagi masyarakat Indonesia masa kini. Sosoknya bukan hanya dikenang karena keberaniannya, tetapi juga karena nilai-nilai yang ia perjuangkan hingga akhir hayatnya. Berikut beberapa pelajaran penting yang dapat kita ambil dari perjuangan Marsinah:

Pentingnya memperjuangkan hak upah layak dan serikat pekerja bebas.

Peran perempuan dalam gerakan buruh perlu diakui dan dihargai.

Pengakuan sebagai pahlawan nasional bukan sekadar simbol, tetapi dorongan untuk terus memperjuangkan kesejahteraan pekerja.

Kasus Marsinah mengingatkan bahwa penegakan hukum dan keadilan sosial adalah pondasi negara yang beradab.

Marsinah bukan hanya nama dalam sejarah, tetapi ikon perjuangan buruh Indonesia. Ia membuktikan bahwa kepahlawanan tidak selalu lahir dari medan perang, melainkan juga dari ruang kerja, dari jerih payah, dan dari suara keberanian menuntut keadilan. Pengangkatannya sebagai pahlawan nasional adalah wujud penghormatan kepada semua pekerja yang berjuang demi kehidupan yang lebih baik.

Semangat Marsinah terus hidup sebagai pengingat bahwa keadilan sosial adalah hak semua rakyat, dan perjuangan untuk mencapainya tidak boleh berhenti.

Reporter : Her
Editor : Heng/red

About Author