Labura | mediaberantaskriminal.com – Istri almarhum Mulia Hutapea Basrah Siregar (68) kaget melihat sebidang tanah miliknya ada pembangunan pundasi rumah tanpa izinnya.
Sebidang tanah perumahan ini ukuran 18 m X 40 m milik atas nama suaminya Mulia Hutapea yang pernah bertugas sebagai polisi di wilayah hukum polsek Kualuh Hilir Kabupaten Labura.
Melihat hal ini keluarga Mulia Hutapea mengadukannya kepada lurah kelurahan Tanjung Leidong Gumbri SE untuk mendapatkan solusi yang terbaik. Kemudian Lurah Gumbri SE adakan mediasi dengan cara memanggil Mustafa yang membangun pundasi rumah itu kekantor lurah dan menghadirkan juga keluarga Almarhum Mulia Hutapea serta Erfa Ruhwandi (Iwan) yang juga ikut serta untuk menguasai tanah perumahan itu.
Dalam mediasi ini kemarin Rabu 11 November 2020, Mustapa dan Iwan sudah sepakat untuk menguasai sebidang tanah ini dengan pembagian 8 meter untuk Mustafa dan 8 meter untuk Iwan. “Kami menduga tanah ini milik pemerintah lalu kami imas dan kami bagi dua, jika ada yang mengaku ini tanahnya dan menunjukkan suratnya, kami bersedia untuk mengembalikannya”. Kata Mustafa dan dianggukkan Iwan temannya.
Namun jika terbukti itu tanah Ny. Basrah Mulia Hutapea, kami bersedia membayarnya dengan harga yang wajar,” tambah Mustafa.
Sementara Ny. Basrah Mulia Hutapea dengan rasa persaudaraannya rela menjualkan tanah itu kepada mereka dengan harga Rp 40.000.000 (empat puluh juta rupiah) Mustafa menawarnya Rp 35.000.000 (tiga puluh lima juta rupiah) itupun bertempo paling lama 10 hari. Ny.Basri menyetujuinya.
Sementara Lurah Gumbri SE dan Staf Camat Dahlawi telah menyaksikan mediasi ini dengan aman.
Reporter: Abu Sofyan
Editor: Hermanto
More Stories
Jadi Sorotan Publik, Aksi Demo BPM-SU Terkait Dugaan Parkir Liar (Pungli), Tokoh Pemuda Langkat Meminta Kajati Sumut Periksa Kadishub Langkat
Bupati Batu Bara Perkenalkan Potensi Hutan Mangrove kepada Mahasiswa/i Asal Universiti Malaya Malaysia
Bupati Batu Bara Resmi Buka Tournament Bola Volly Piala Ketua Pemuda Pancasila Sei Balai