Kamis , 16-Januari-2025

Media Berantas Kriminal

Polda Sumut Sita 154 Kg Sabu Selama 2 Pekan, Periode Mulai 01-14 Mei 2024 “502 Pelaku Diringkus”

MEDAN, Media Berantas Kriminal | Polda Sumatera Utara (Sumut) menangkap 502 pelaku penyalahgunaan narkoba selama Operasi Antik Toba 2024 periode mulai 1-14 Mei 2024. Selain itu, ada 154 kilogram sabu-sabu yang turut disita.

“Hari ini kita rilis tangkapan kita semuanya yang kita lakukan tanggal 1-14 Mei. Kita lakukan penangkapan terhadap 502 tersangka yang ada di belakang saya, ini operasi antik kita yang dilaksanakan bersama jajaran,” ucap Kapolda Sumut Irjen Agung Setya Imam Effendi saat konferensi pers, Selasa (14/05/2024).

Agung memerinci sari 502 pelaku itu, 421 orang di antaranya adalah jaringan narkoba. Sementara 81 orang lainnya adalah pemakai.

“Ini tangkapan yang cukup besar yang kita lakukan mulai dari penangkapan yang ada di Tanjungbalai kemudian penangkapan Bandara Kualanamu dan beberapa tempat yang lain,” ujarnya

Tak hanya itu, Polda Sumut juga menemukan dua ladang ganja seluas 1,5 hektare di Kabupaten Madina. Lalu, ada juga ganja 78 kilogram ganja kering dan 100.120 butir ekstasi yang diamankan selama operasi itu.

“Kita juga menemukan dua ladang ganja di Madina yang luasnya kurang 1,5 hektare. Kita temukan kurang lebih ada 1.500 pohon ganja. Kita juga menemukan ganja kering yang ada beberapa di sini. Ganja kering ini jumlahnya kurang lebih 78 kg,” sebutnya.

Mantan Kapolda Riau itu menyebut modus yang digunakan pelaku dalam mengedarkan narkoba ini cukup beragam. Mulai dari menyelundupkan narkoba di dalam koper hingga memasukkan ke dalam anus.

“Kita tahu mereka juga terus memperbaiki modus modus mereka. Modus yang terakhir mereka bawa dengan koper sebelumnya kita juga menemukan hampir empat kg itu modus dimasukkan ke dalam anus,” ujar Agung.

Agung menambahkan bahwa pelaku yang terjerat narkoba tidak memandang umur dan jenis kelamin. Dia menjelaskan para bandar narkoba ini memanfaatkan jenis kelamin pelaku untuk mengelabui petugas.

“Saya ingin tegaskan bahwa penggunaan narkoba memang benar tidak memandang umur dan gender. Sekarang jaringan begitu pandai memanfaatkan perempuan agar kiranya menjadi lemah pengawasnya. Para bandar juga memanfaatkan gender untuk kepentingan mereka,” pungkasnya.

Reporter : Ali Nurdin
Editor : Her/RED

 

 

About Author