MEDIABERANTASKRIMINAL.COM, LANGKAT | Kepala MIN (Madrasah Ibtidaiyah Negeri) VIII Bukit Tua, Lenna R Pohan S,Pd., M.Pd kepada Media Berantas Kriminal mengatakan “Kemajuan sekolah tidak akan tercapai dengan baik apabila guru tidak ada kedekatan dengan para anak didiknya,” ucapnya.
“Tugas guru sebagai profesi meliputi 3 hal, yaitu: mendidik, mengajar dan melatih. Mendidik berarti meneruskan dan mengembangkan nilai-nilai hidup. Mengajar berarti meneruskan dan mengembangkan ilmu pengetahuan, dan melatih berarti mengembangkan keterampilan peserta didik,” ucap Lenna R Pohan.
Lanjutnya mengatakan “Guru akan mampu untuk mencerdaskan bangsa, memajukan pembangunan bangsa ini adalah guru yang profesional yang mampu melaksanakan peran tugasnya. Usaha untuk mencerdaskan bangsa ini tidak akan berhasil kalau guru tidak memiliki keikhlasan dan idealisme dalam mengabdi, mereka juga tidak akan mampu memperbaiki nasib bangsa. Guru yang bisa mencerdaskan bangsa, mengubah bangsa ini adalah guru yang profesional, ikhlas dan idealis dalam mengabdi atau menjalankan perannya.
Setiap guru diharapkan dapat menjadi guru pendidikan karakter dan setiap guru seharusnya berkompeten untuk mendidik karakter peserta didiknya. Banyak pendapat yang menyatakan bahwa pendidikan karakter tidak usah diajarkan khusus sebagai mata pelajaran yang berdiri sendiri,” tegasnya.
Tapi pendidikan karakter dapat diintegrasikan pada setiap mata pelajaran. Artinya setiap guru mata pelajaran memiliki tugas dan tanggung jawab untuk mendidik karakter siswanya.
Pendidikan karakter pada dasarnya melekat pada setiap mata pelajaran termasuk pelajaran eksakta seperti matematika, kimia, fisika dan biologi serta komputer/TIK (Teknologi Informasi dan Komunikasi).
Karena pada dasarnya setiap mata pelajaran memiliki nilai-nilai karakter yang harus dilalui dan dicapai siswa. Hanya saja, sebagian besar guru tidak menyadari bahwa ada nilai-nilai yang dapat membentuk karakter siswa.
Tuntutan mendidik karakter terlihat jelas pada sistem penilaian yang memberlakukan dalam tiga ranah penilaian, yaitu penilaian koqnitif, afektif dan psikomotor. Penilaian karakter sangat erat kaitannya dengan penilaian afektif atau sikap, baik sikap siswa dalam menghadapi dan mengikuti pelajaran yang
bersangkutan maupun sikap siswa dalam menyerap nilai-nilai yang ditanamkan pada materi pelajaran tersebut.
“Sebagai contoh, dalam mata pelajaran matematika dapat ditanamkan sikap kejujuran,” ungkap Kepala MIN VIII Bukit Tua, Lenna R Pohan S,Pd., M.Pd mengakhiri.
Reporter: Alizar
Media Berantas Kriminal
More Stories
Tragedi Biaya Pendidikan di Indonesia
Biaya Uang Kuliah Tunggal (UKT) yang Semakin Mahal, “Komnas HAM Akan Audit Hak Atas Pendidikan”
Bupati Labura Teken MoU dengan Yayasan ULB